Kamis, 05 Mei 2011

Cerpen | Epilogue of Aku dan Adikku

Epilogue of Me and My Sister
Diari Icha


Kak! Besok Icha UN, 4 hari. Duh, deg2an bgt dech..
Kukirim sms ini untuk kakakku tersayang. Aku amat menyayanginya karena sejak aku masih kecil dia slalu memanjakanku. Sekarang dia sudah bekerja di luar negeri sebagai seorang arsitek hebat. Icha bangga punya kakak yang hebat seperti dia. Meskipun selama ini kami pun sering bentrok juga. Namun pada akhirnya Kakak selalu mengalah dan Icha yang menang. Hihihihi!
Hmmm! Belum dibalas. Mungkin kakak sudah tidur karena perbedaan waktu di sini dan di sana 2  jam. Sekarang sudah jam 9 malam di sini dan di Jepang pasti sudah hampir jam 11 malam. Mendingan Icha nulis diari saja deh. Soalnya sudah capek belajar seharian ini.

Selasa, 03 Mei 2011

Cerpen | Aku dan Adikku


“Kak! Icha ada PL nih. Cucah deh.” Suara ini mengagetkanku dan membuyarkan konsentrasiku.
“Nanti aja. Kakak lagi sibuk nih.” Tolakku.                         
“Umm! Kakak juga kelja PL ya?” tanyanya.
“Iya. Makanya jangan ganggu ya?” ucapku.
Nur Siti Aisyah nama adikku. Aku memanggilnya Icha. Dia baru duduk di kelas 1 SD. Sebenarnya dia bukan adik kandungku karena Papa menikah lagi dengan Mamanya Icha. Seorang janda muda yang suaminya meninggal saat Icha masih berumur satu tahun. Papaku adalah teman kantornya dan mereka pun saling cocok dan akhirnya menikah. Saat itu Icha masih berumur 3 Tahun namun dia tak merasakan dilema seperti yang aku rasakan.
Butuh waktu satu tahun bagiku tuk memanggil Mama Icha sebagai Mama. Dan sampai sekarang aku masih risih dan sering menghindari Icha. Padahal sebenarnya dia lucu dan imut, sayang aku tak siap memiliki seorang adik sejak Mama ku meninggal 5 tahun lalu.
Pagi itu aku sarapan sendiri karena Papa dan Mama sudah berangkat ke kantor. Terpaksa aku yang harus menyiapkan makan pagi untuk Icha. Telur mata sapi ditambah roti bakar. Itulah menu andalanku untuknya.