Selasa, 26 November 2013

Novel | Smile To Love (Chapter 12)

Chapter 12
Ujian Cinta Rina


Rina tampak berdiri tegang di depan sebuah pintu. Sebelum membukanya tak lupa ia panjatkan doa dan menghela nafas panjang. Segenap kekuatan batin ia kumpulkan dan Ia pun membuka pintu.
Kakek terbaring di atas sebuah ranjang. Perasaan sedih Rina pun bergejolak hingga air matanya pun mulai mengalir.
Kek…
Kakek jangan mati dulu yah. Rina belum sempat membalas segala kebaikan Kakek. Selama ini Rina selalu aja merepotkan Kakek… merepotkan Nenek. Keluarga yang Rina kenal cuma Kakek dan Nenek. Kalo Kakek pergi… Rina dan Nenek pasti kesepian. Rina gak mau kehilangan candaan Kakek, cerita-cerita seru Kakek dan rumah pasti jadi sepi tanpa guyonan Kakek.

Novel | Smile To Love (Chapter 11)

Chapter 11
Wanita Dari Masa Lalu


“Apakah aku kejam karena sudah merencanakan ini? tapi kurasa ini lebih baik. Biarlah aku dibilang jahat atau kejam tapi aku harus melakukan ini. Jika taruhan ini aku menangkan, maka aku akan dengan tegas memutuskan hubunganku dengan Rina.” Ricky membatin sambil menatap layar kaca di hadapannya.
Malam itu pertandingan bola berlangsung seru. Ricky sudah bertanya sana-sini mengenai peluang tim yang akan menang lewat internet. Karena itu dia yakin kalau timnya bakal menang dengan persentasi 55 persen kemenangan.

Novel | Smile To Love (Chapter 10)

Chapter 10
Rencana Ricky


Pak Udin tampak cemas melihat kemeja Ricky yang mulai berlumuran darah. Ricky pun membuka kemejanya setelah berada di dalam mobil.
“Mau ke Dokter Aris dulu den?” tanya Pak Udin.
“Tidak perlu. Aku tidak apa-apa!” Jawab Ricky.
Pak Udin pun tidak membantah dia pun melaju dengan agak cepat agar segera tiba di rumah. Biar Bi Inah dan Mbak Yanti di rumah yang ngurus luka tuan mudanya itu. Hanya itu yang ada di benak Pak Udin.
Ricky pun memandang keluar jendela sambil melamun. Pikirannya menerawang dan mengulang kejadian kemarin setelah Hana membentaknya.

Rabu, 06 November 2013

Novel | Smile To Love (Chapter 9)

Chapter 9
Kembalinya Senyuman Rina


“Ricky?”
Rina masih terdiam kaget saking nggak percayanya dengan apa yang dia lihat.
“Maaf malam-malam gini datang.” Ucap Ricky.
Rina tak bisa berkata apa-apa. Sebenarnya kedatangan Ricky nggak terlalu malam sih karena jarum jam masih menunjukkan pukul 7 lewat seperempat. Rina yang salah tingkah itu pun duduk di samping Kakeknya. Rina heran dengan ekspresi hangat kakeknya itu. Biasanya kalo ada cowok mencoba dekatin Rina, Kakek biasanya sewot apalagi sejak kejadian penyerangan Jaya itu. Maklumlah, Rina cucu Kakek satu-satunya hingga sangat disayangi.
Namun kali ini Kakek malah senyum-senyum di hadapan Ricky. Entah mantra apa yang digunakan Ricky hingga bisa membuat Kakek dan Nenek jadi lembut padanya.
“Rin, kencan yuk?” ajak Ricky secara spontan tanpa basa-basi pake kata sambutan, pembukaan, isi dan penutup. Wesh, emang undangan?

Novel | Smile To Love (Chapter 8)

Chapter 8
Untuk Rina

Sudah dua hari ini Rina tampak murung. Seumur hidupnya baru kali ini dia menghadapi situasi itu. Setelah hampir diperkosa oleh Jaya, Rina yang selalu ceria itu tak masuk sekolah. Sementara Jaya pun dikeluarkan dari sekolah.
Hana sangat cemas padanya. Akhirnya dia pun menjenguknya beserta beberapa teman-temannya. Ricky meskipun bukan teman sekelasnya, dia pun merasa cemas. Padahal hampir setiap hari dia selalu menghadapi pemandangan serba Rina. Dalam diri Ricky ada perasaan kehilangan dan rindu juga. Namun Ricky tak berniat menjenguk Rina.