Selasa, 29 Mei 2012

Cerpen | Gadis Penunggu Hujan


Gadis Penunggu Hujan…

Hari itu hujan turun sangat deras. Aku baru saja pulang dari kantorku dan terjebak di halte bis ini bersama orang-orang yang tidak memiliki kendaraan sepertiku.
Aku baru sebulan ditempatkan di kota ini. Karena prestasi yang bagus, aku ditempatkan di Kantor cabang di sini sebagai Manejer. Aku belum membeli kendaraan karena belum tahu jalanan di daerah sini. Jadi setiap pulang pergi Kantor, aku naik Bis atau Taksi.
Kebetulan aku lembur dan pulang jam 8 malam. Bis jurusan ke rumahku belum juga ada. Satu persatu orang-orang di Halte ini mulai berkurang. Kini cuma aku berdua dengan seorang cewek. Mungkin umurnya sekitar 20an dan wajahnya lumayan cantik juga loh. Seandainya aku belum punya pacar, pasti aku pendekatan padanya.

Selasa, 22 Mei 2012

Novel | Wajah Kedua (Part 11)


Part 11
Accidently In Love…


Pagi ini seperti biasanya, Arya bersikap cuek dan diam. Padahal aku sudah menyapanya dengan senyuman terbaikku. Tapi menoleh ke arahku saja dia gak lakukan. Jadi illfell deh…
Karena kesal dengan perubahan sikapnya yang kembali ke mode cuek itu aku mengungsi ke belakang. Bergosip bareng Erni atau ngebantuin Tuti ngerjain PR yang lupa dibuatnya di rumah.
Padahal kemarin Arya udah perhatian padaku. Bahkan senyumannya yang jarang sekali terlihat itu diperlihatkannya padaku. Tapi kenapa hari ini dia masih saja jaga image. Sok keren gitu tapi ternyata di rumah anak manja. Ah, kenapa aku jadi emosi gini yah?

Novel | Wajah Kedua (Part 10)


Part 10
Kecelakaan Yang Romantis


Aku bosan dan bingung mau ngapain lagi. Dan akhirnya kuputuskan untuk lari sore mengitari kompleks. Sudah lama aku nggak olah raga nih. Terlalu sering belajar membuat otot-ototku kaku. Memang sih, dikit lagi Ujian Semester tinggal sebulan lagi dan setelah itu semester dua hanya belajar dua bulan untuk Ujian Akhir Nasional. Selain harus mempersiapkan otak dan mental, fisik pun harus tetap terjaga biar tidak drop.
Baru beberapa putaran di sekitar kompleks aku sudah kelelahan dan langkah kakiku mulai terasa berat. Akhirnya aku hanya berjalan kaki dengan langkah gontai. Menyesal deh tadi muternya jauh banget.

Novel | Wajah Kedua (Part 9)


Part 9
Wina Ozman!

Oh ya, Aku Wina. Wina Ozman Kakak Arya…
Ucapannya tak terdengar seperti nada marah dan tersinggung. Cewek ini hanya tersenyum manis padaku. Aku jadi salah tingkah.
 “Wah, Maaf Kak! Jadi gak enak nih udah nuduh-nuduh yang bukan-bukan. Aku Reni.” Aku pun tersipu malu.
“Kalo di sekolah Aya kayak gimana?” tanya Kak Wina.

Kamis, 10 Mei 2012

Novel | Wajah Kedua (Part 8)


Part 8
Cewek Cantik Yang Misterius


Beberapa hari telah berlalu sejak Tragedi Jus Mangga. Selama beberapa hari ini perang dingin maupun panas meletus antara aku dan para fansklub Arya. Untung aja ada Helen sebagai orang dalam yang bisa menetralkan suasana itu.
Coba deh bayangin, hampir setiap hari aku diteror dengan ucapan…
DASAR CEWEK NORAK! JADI ORANG TUH JANGAN SUKA CAPER YAH!
AWAS KAMU REN! Selama di sini aku jamin kamu gak bakalan bisa bahagia.
DASAR GENIT! ANJRIT LO!!!
Dan berbagai ucapan sadis lainnya. Baik itu lewat kertas yang diselipin di lokerku di sekolah. Atau diteriakin secara blak-blakan.

Novel | Wajah Kedua (Part 7)


Part 7
Tragedi Jus Mangga


Keesokan paginya…
“RENIIII” suara teriakan Erni memecah ketika aku baru aja turun dari angkot.
“Erni? Ada apa!” aku heran, pagi-pagi gini Erni sudah pasang tampang juteknya.
“Ren! Kamu kok tega banget sih ninggalin aku sendirian.” Protes Erni.
“Habisnya kamu sih. Udah capek-capek manggil malah keasyikan nonton.” Ucapku.
“Tapi, kenapa kemarin kamu ngasih minuman ke Arya. Nyari perhatian ya?” Erni seakan menginterogasiku. Aku hanya tertawa nanggepin ucapannya. Sepertinya Erni cemburu.
“Sebenarnya gini, kemarin tuh Arya yang minta minuman itu. Waktu itu aku udah beli dua minuman. Jus Mangga punyaku dan juga soda pesanan kamu.” jelasku.

Novel | Wajah Kedua (Part 6)


Part 6
Pertandingan Basket


Hari ini pertandingan basket sedang berlangsung di sekolah. Sekolah kami ditantang oleh sekolah lain. Meski hanya pertandingan persahabatan, namun banyak penontonnya loh. Dan kebanyakan penontonnya adalah cewek.
Aku yakin 100 persen kalo mereka bukannya mau nonton pertandingan ini atau mau ngedukung sekolah. Alasan mereka sudah pasti ya mau ngeliat si Arya yang bermain bola basket itu. Bahkan si Erni pun turut dalam gerombolan itu. Mereka semua berdesak-desakan gitu hanya untuk melihat sosok Arya yang sedang bermain basket. Dasar cewek-cewek centil…

Rabu, 09 Mei 2012

Novel | Wajah Kedua (Part 5)


Part 5
Sebuah Tawaran


Mimpi apa ya aku sampai bisa kedatangan Arya. Bahkan bisa bercakap-cakap tanpa canggung. Hari ini terasa begitu indah, langkahku pun lebih ringan dan udara terasa sejuk, walaupun kendaraan-kendaraan mulai memenuhi jalanan dengan polusinya.
Setibanya di depan gerbang sekolah, lagi-lagi aku dihadang oleh dua orang cewek. Tapi, kali ini bukan Siti atau Mala. Sepertinya anggota fans klub Arya yang lain. Apa di rumahku ada mata-matanya ya? Bagaimana mereka tahu kalo Arya kemarin datang?
“Hi!” sapa salah seorang cewek. Ia memiliki wajah cantik dengan make up minimalis dan memegang setumpuk kertas.