Selasa, 12 Februari 2013

Cerpen | Kisah Cinta Sejati...


Ini kisah tentang sebuah cinta sejati... yang tertanam dalam jiwa sang pecinta.Yang bersabar menanti dalam penantian panjang. Hanya untuk satu cinta yang dia kejar sejak masih SD.

Namaku Mila, ini kisahku tentang seseorang cowok yang diam-diam aku kagumi sejak dari SD hingga lulus SMA ini. selama lebih dari 10 tahun aku mengenalnya di kelas 3 SD. Awalnya aku hanya kagum dengan kebikan hatinya juga sifat setia kawan dan perhatiannya. Lama-kelamaan aku jadi dekat dengannya sebagai teman dan saat kelas 3 SMP aku dan dia sudah seperti sahabat dan saudara saja.
Namanya Suryanto. Dan aku memanggilnya Yanto. Dia menganggapku sebagai salah satu sahabatnya namun dalam hatiku aku memendam perasaan cinta padanya. yah, sejak kelas 3 SMP rasa ini mulai timbul saat dia menolongku dan terus menyemangatiku dari keterpurukan.

Aku anak tunggal dan hidup dalam keadaan keluarga yang hampir saja terpecah belah. hampir saja keluargaku broken home. masa itu berlangsung sejak kelas 3 SMP hingga aku duduk di bangku kelas 1 SMA. yah, selama masa itu Yanto selalu hadir menghiburku, membuatku tersenyum dan tertawa.
Terkadang aku agak GR juga karena selama dekat dengannya, Yanto tidak memiliki pacar. Cewek yang dekat dengannya memang banyak dan banyak pula yang jatuh hati padanya. satu-satunya cewek yang dekat dengannya hanyalah aku. karena itu terkadang aku berpikir, mungkin saja Yanto merasakan perasaan yang sama terhadapku.
Namun aku tak mau mengambil kesimpulan sepihak karena aku tak ingin persahabatan ini berakhir begitu aja.aku takut jika dia tahu aku mencintainya, dia akan canggung dan menjauhiku. Jadi untuk sementara aku harus bertahan dengan hubungan sebagai sahabat ini.

Hingga akhirnya kelulusan SMA pun... Yanto tak pernah pacaran dengan siapa pun. Aku pun tumbuh menjadi cewek dewasa yang ingin sekali menjadi pendamping hidupnya. aku akan menyatakan isi hatiku padanya. Aku tak mau menyesal seumur hidupku... Yanto, Aku mencintaimu...

Tuhan, berikanlah aku kekuatan dan keberanian untuk menyatakan isi hatiku ini.
"MILA!" teriak Yanto hingga membuatku terkaget. Yanto pun berlari ke arahku melewati kerumunan orang-orang yang baru saja menyaksikan pengumuman kelulusan.
"Kenapa Yan?" tanyaku.
"Aku ingin bilang sesuatu sama kamu. Kamu siap dengarin kan?" wajah Yanto tampak serius.
Aku mengangguk. Apakah dia akan menyatakan isi hatinya? OH MY GOD. jika memang benar begitu aku sungguh sangat senang.
Yanto menahan napasnya dan mulai mengaturnya. Dia tampak menenangkan diri seperti mau melamar cewek aja. Dalam hatiku... aku siap dan selalu siap bila kamu meminta Yan.
"AKU DAPAT BEASISWA KE THAILAND!!!" teriaknya dengan sumringah.
Diapun memelukku dengan erat.
"Hey, sesak nih Yan!" keluhku dalam himpitan badannya yang besar itu.
"Sori Mila!" ucapnya sambil melepas pelukannya.
"Selamat yah." ucapku.
dia tersenyum sambil tetap memegang kedua pundakku. matanya menatap tajam padaku. "Makasih!" ucapnya.
"Jadi, aku sekarang sendirian deh. aku pasti kesepian kalo gak ada kamu." keluhku.
Yanto tertawa sejenak dan hanya bisa geleng-geleng kepala. "Aku pasti akan slalu kirim surat kok." Yanto mencoba menghiburku.
Aku tersenyum kecil lalu terbahak. "Yanto! Yanto! aku tuh kenal kamu dari SD. Dan sejak SD aku gak pernah tuh liat kamu nulis surat." Ledekku sambil tertawa jahil.
"Yee! kan kita bisa mulai belajar nulis surat. tenang aja aku pasti akan tulis surat kok. janji deh!" ucapnya.
"Janji?"
"Iya Janji!"
Air mataku tiba-tiba jatuh. aku membayangkan menjalani hidup tanpa dirinya. aku membayangkan menjalani hari-hari penantian itu. apakah aku sanggup?
"Hey, jangan nangis gitu dong! Ntar jadi jelek tau!" ledeknya.
"Tapi aku pasti kesepian" keluhku.
Yanto pun memelukku kembali. pelukan kehangatan sahabat.
"Mila! sahabat sejati gak akan pernah ninggalin kita. dia akan selalu ada di hati kita!" ucapan Yanto membuatku semakin pilu aja. aku tersentuh...
"Kalo aku kesepian, mending aku cari pacar saja yah?" keluhku.
Yanto melepas pelukannya sambil tetap menggenggam bahuku. dia menatapku heran sejenak dan kemudian tersenyum.
"Ya elah, mana ada yang mau sama kamu Mil!" ledeknya.
"Ih, Rese ah!" aku ngambek dan melepaskan diri darinya.
"Eh, Mil! Mil! Mila tunggu dulu. bercanda doang kok!" Yanto mengejarku dan menahanku.
Aku melipat tanganku dan memasang tampang bete ku.
"Maaf yah Mil!" ucapnya.
Yanto mendekatkan dirinya dia membelai kepalaku dan merapikan rambutku.
"Cewek itu harus tampil feminim dan cantik. Rambutmu jangan diikat terus gitu. Kalau Mila biarkan terurai pasti terlihat cantik." ucapnya.
aku hanya terdiam karena gugup. jujur baru kali ini Yanto bersikap lembut seperti ini padaku. kali ini dia membelai pipiku.
"Kulitmu mulus. jika dipoles dikit pasti kamu akan terlihat seperti bidadari!" ucapnya dengan nada serius.
"Yan?" aku jadi bingung dengan perubahan sikapnya itu.
Apa selama ini Yanto menyadari inner beaty dari dalam diriku.
"Oh ya, Mila harus tampil feminim. Jangan berdandan tomboy kayak gini!" ledeknya sambil nyengir.
"Ih, Ini karena aku kebanyakan berteman sama kamu makanya penampilanku jadi kayak gini!" ucapku.
kami saling tersenyum setelah melepas emosi kami.
"Janji kirimi surat yah?" pintaku.
"Iya. janji kelinking!" ucap Yanto dan kamipun saling mentautkan kelinking kami.

***

Gak terasa 4 tahun telah berlalu. hampir setiap bulan surat datang dari Yanto dan dia pun telah lulus kini. Dalam suratnya dia bilang akan datang hari ini.
Selama 4 tahun ini aku terus merubah penampilanku menjadi lebih feminim. aku ingin dia melihatku dengan penampilan baruku ini. aku ingin membuat kejutan untuknya dan kali ini aku akan menyatakan perasaanku padanya.

Akhirnya aku pun ke bandara untuk menjemputnya. sudah satu jam aku berdiri tapi Yanto belum juga muncul...
Seorang cewek yang sangat cantik berdiri di depanku. Dia menggunakan gaun berwarna pink dan memakai kaca mata hitam besar.
"Mila yah?" tanyanya.
"Iya" Jawabku.
"Lagi menunggu Yanto kan?" tanyanya lagi.
"Iya. kamu siapa yah?" tanyaku penasaran.
"Aku cuma mau bilang. Kalo kamu nggak akan bertemu dengan Yanto lagi untuk selamanya." ucapnya.
"Kamu siapa? Emang Yanto kenapa?" tanyaku lagi penasaran.
Air mataku pun mulai terjatuh. aku jadi cemas.
Cewek itu menarik napas sejenak lalu membuka kaca matanya.
"MILA! Masa sih gak kenal lagi sama eke! Ini eke Yanto! Eh, tapi mulai sekarang panggil eke Yanti aja deh.  Eke habis operasi di Thailand. jadi cantik kan bo? gimana penampilan eke?"

TAMAT
hehehe!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar